Selamat datang di blog paling keren yang membahas tentang Pembunuhan Masal. Pada artikel kali ini kamu akan membahas Penembakan Masjid Selandia Baru dan Ironi Negara Terdamai berikut ini pembahasannya.
https://ecs7.tokopedia.net/img/cache/300/product-1/2019/1/24/5249304/5249304_9dbc7fed-3cfe-49c1-812f-fc940145e023_640_640.jpg
Tim, CNN Indonesia | Sabtu, 16/03/2019 05:45 WIB
Polisi menutup area penembakan masal di Kota Christchurch, Selandia Baru. (AP Photo/Mark Baker)
Jakarta, CNN Indonesia -- Damai, ialah satu kata yang tepat untuk menggambarkan Selandia Baru. Sayang, penembakan masal yang terjadi di dua mesjid di pusat kota Christchurch sedikitnya melunturkan kata 'damai' yang kerap tersemat di benua itu.
Hingga saat ini, bagian kepolisian selingkung menyebut, penembakan yang terjadi di Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood merenggut 49 nyawa.
Tak ayal, kejadian ini dikecam akibat banyak pihak. Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern bahkan menyebut bahwa Jumat (15/3) ialah salah satu hari membelokkan menyedihkan buat bentala airnya.
Insiden ini menuai tanda tanya. Pasalnya, aksi horor terjadi di benua yang punya gelar sebagai benua membelokkan damai di dunia. Data dari Global Peace Index 2018 menempatkan Selandia Baru di posisi kedua sebagai benua terdamai selepas Islandia.
Selandia Baru memiliki skor 1.192. Tak berubah mulai tahun yang lalu. Posisi Selandia Baru diikuti akibat Australia, Portugal, dan Denmark.
Selandia Baru juga harusnya memadai berbangga kausa masuk dalam daftar lima teratas benua dengan babak keamanan tertinggi. Negara ini duduk di urutan kelima selepas Islandia, Norwegia, Denmark, dan Singapura.
Mengutip New Zealand Herald, kejadian penembakan ini menjadi pembantaian terburuk di Selandia Baru selama kurang lebih mulai 76 tahun silam. Media itu mencatat bahwa apa yang terjadi di kedua masjid sama buruknya dengan genosida masal atas tahun 1943 silam.
Insiden kali ini juga makan jumlah korban terbanyak di antara serangan horor yang terjadi di Australia dan Selandia Baru.
Masjid An Noor, area penembakan masal di Selandia Baru, Jumat (15/3). (REUTERS/SNPA/Martin Hunter)
Pada tahun 2014, misalnya, hanya ada dua anak Adam yang tewas dalam penyanderaan di Sydney. Selanjutnya, tiga anak Adam tewas dalam aksi penikaman di Melbourne atas November 2018 lalu.
Sebagaimana diketahui, sebentuk aksi horor menyerang dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Pelaku yang diketahui bernama Brendon Tarrant ini memberondong warga yang tengah berada di masjid.
Motif di balik aksi ini berkisar atas teori intrik eminen atas bagaimana anak Adam kulit putih Eropa sengaja digantikan akibat imigran non-kulit putih sebagaimana disebutkan dalam manifesto berjudul "The Great Replacement" yang dirilis sebelum aksi dilancarkan.
Mengutip AFP, manifesto itu mengambil inspirasi dari para ekstremis sayap kanan lainnya. Termasuk di antaranya genosida rasial di Norwegia yang merenggut 77 atma atas 2011 kalakian yang termotivasi akibat kebencian pelaku terhadap multikulturalisme.
Senator sayap kanan Selandia Baru, Fraser Aning, menyalahkan kaum imigran Muslim yang berdatangan ke negaranya.
"Penyebab pertumpahan darah di Christchurch ialah program imigrasi yang memungkinkan kaum fanatik Muslim untuk bermigrasi ke Selandia Baru," kata Anning mengutip Washington Post.
Namun, pandangan itu dibantah keras akibat Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. Baginya, pandangan Anning tak pantas di Australia dan Selandia Baru.
"Selandia Baru, seperti Australia, ialah bangunan bagi orang-orang dari semua agama, budaya, dan latar belakang. Sama sekali tidak ada tempat di kedua benua ini untuk kebencian dan intoleransi," kata Morrison.
[Gambas:Video CNN] (els/asr)
https://ecs7.tokopedia.net/img/cache/300/product-1/2019/1/24/5249304/5249304_9dbc7fed-3cfe-49c1-812f-fc940145e023_640_640.jpg
Bagaimana artikel tentang Pembunuhan Masal kategori yang diposting pada 01-09-2019 disadur dari blog https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190316051140-113-377786/penembakan-masjid-selandia-baru-dan-ironi-negara-terdamai .
Bila kamu suka, kamu boleh membagikan artikel ini.
Komentar
Posting Komentar